Kamis, 09 Februari 2017

Pelatihan Penanganan Laka Lantas dan IRMS Satlantas Polres Nganjuk


Polres Nganjuk : (Satuan Lalu Lintas) Dalam rangka meningkatkan pelayanan Polri kepada masyarakat dalam bidang tugas penanganan kecelakaan lalu lintas maka dibutuhkan sosok petugas Polri yang terampil, cekatan, cermat dan teliti serta tetap tegas dalam melakukan segala tindakan kepolisian khususunya dalam hal Penanganan / Pengolahan Tempat Kejadian Perkara Laka Lantas (Olah TKP) dan TPTKP Laka Lantas.

Sehingga dengan pertimbangan hal tersebut diatas, Satuan Lalu Lintas Polres Nganjuk, pada hari Kamis (9/2/17)  sekira pukul 09.00 bertempat di Aula Polres Nganjuk melaksanakan pelatihan Manajemen Laka lantas,TPTKP Laka Lantas, olah TKP Laka Lantas dan IRMS (Integrated Road Safety Management System), terhadap 25 personel Lalu Lintas dari Polsek urban dan rule.

Dalam acara pelatihan tersebut Kasat lantas Polres Nganjuk AKP AKP Christopher Adikara Lebang menyampaikan bahwa dalam setiap tindakan kepolisian yang dilakukan oleh anggota hendaknya dikerjakan dengan profesional dan proporsional serta hendaknya dilaksanakan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku.

ditekankan juga oleh Kasat Lantas  kepada peserta pelatihan, “bahwa sebagai petugas polantas yang profesional, maka dalam hal penyidikan dan pelaksanaan upaya – upaya penegakkan hukum di bidang laka lantas, kita harus mempunyai semboyan dan berpedoman pada sifat – sifat transparan, akuntabel serta selalu menjunjung tinggi supremasi hukum dan HAM”

Beberapa materi yang disampaikan oleh Iptu Roni Andreas selaku Kanit Laka Sat Lantas Polres Nganjuk mencakup beberapa hal, antara lain Pertolongan pertama pada korban Laka, pengamanan TKP laka, Tata Cara Mencari & mengamankan BB Laka serta Penentuan TSK, saksi kasus laka lantas termasuk IRMS (Integrated Road Safety Management System)
Dalam pelatihan kali ini, Kanit Laka Sat Lantas Polres Nganjuk juga tak hentinya menekankan kepada anggota bahwa dalam pelaksanaan tugas, semua anggota harus selalu memperhatikan sisi – sisi kemanusiaan atau dalam kata lain harus tetap humanis dan tidak arogan, sehingga masyarakat menjadi simpatik dan tidak merasa benci dengan Polri serta tidak menimbulkan polemik di kemudian hari. Pungkasnya. *(daahumas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar