Jumat, 19 Agustus 2016

Polres Nganjuk Mengamanan Pemberangkatan Jamaah Haji Kloter 28.

Nganjuk : Jumat (19/8), Anggota Polres Nganjuk di kerahkan di Pendopo Kabupaten Nganjuk guna memberikan pengamanan keberangkatan jemaah Haji kabupaten Nganjuk yang dilepas oleh Bupati Nganjuk Drs. H. Taufiqurrahman  beserta pejabat di lingkungan pemkab. 

Bertempat di Pendopo Kabupaten Nganjuk, pelepas calon jamaah Haji kali ini diwarnai rasa haru bahagia, serta lontaran doa agar calon Jamaah Haji yang berangkat dimudahkan dalam menjalankan prosesi ibadah haji sampai pulang dengan selamat.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk mengatakan total calon jamaah Nganjuk yang berangkat tahun 2016 ini berjumlah 430 Orang meliputi 202 Laki-laki dan 228 Perempuan Lebih lanjut disebutkannya, Kabupaten Nganjuk melakukan satu Kali pemberangkatan kloter, yakni kloter 28.

Menurutnya antusias masyarakat Kabupaten Nganjuk sendiri untuk berangkat haji sangat tinggi, sampai dengan pemberangkatan yang langsung di kawal sampai dengan asrama haji Sukolilo Surabaya dapat berjalan dengan lancar dan aman tanpa adanya gangguan selama perjalanan. (hms)

Sat Reskrim Obyak Arena Judi Dadu, 4 Pelaku Diamanankan

Nganjuk, : Arena judi dadu di Desa/Kecamatan Rejoso diobyak unit Sateskrim Polres Nganjuk, Minggu (14/8) dini hari sekitar pukul 01.00.WIB. Dalam penggrebekan itu, 4 orang pejudi bersama barang bukti peralatan judi dadu diamankan untuk proses hukum lebih lanjut.
Empat orang pejudi yang diamankan, ketiganya warga setempat, yakni Nur (47), Pan (47), dan Efe (57) serta Jiy (47) warga desa Jatirejo Kecamatan Rejoso. Kini keempat pelaku masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Mapolres Nganjuk.
Selain mengamankan 4 orang pejudi, petugas juga mengamankan barang bukti berupa 3 buah mata dadu, sebuah kaleng, sebuah tatakan dadu, penerangan berupa lampu senter, selembar tikar plastik, dan uang tunai sebesar Rp 1,6 juta.
Kasubbag Humas Polres Nganjuk, AKP Maksum membenarkan pihaknya telah melakukan penangkapan perjudian jenis judi dadu di pekarangan rumah salah seorang warga. “Keempat pelaku kita amankan dan masih menjalani penyidikan,” ujarnya.
Diungkapkan Maksum, setelah mendapatkan informasi dari masyarakat adanya permainan judi jenis dadu, pihaknya langsung melakukan penyelidikan. “Setelah dilakukan pengecekan ternyata benar adanya selanjutnya sekitar pukul 01.00.WIB, kami melakukan penangkapan dan berhasil mengamankan barang bukti serta para pelaku perjudian jenis dadu,” jelasnya. (jie/hms)

Arena Perjudian Diobyak Satreskrim Polres Nganjuk

Nganjuk : Arena judi kartu remi di teras rumah Dusun/Desa Nglawak Kecamatan Kertosono, diobyak unit Satreskrim Polres Nganjuk, Rabu (10/8) dini hari sekitar pukul 01.15 WIB. Dalam pengerebekan itu, tiga orang penjudi berhasil diringkus dan mendekam di ruang tahanan Mapolres Nganjuk.
Tiga orang yang berhasil diamankan itu, Muk (51), Moch Shol (34) dan Sub (36). Ketiganya adalah warga setempat. Selain mengamankan ketiga penjudi, petugas juga mengamankan barang bukti berupa 1 set kartu remi, selembar tikar dan uang tunai sebesar Rp 225 ribu.
Informasinya, penangkapan pelaku judi remi itu bermula dari sebuah info yang mengatakan jika di wilayah Kecamatan Kertosono khususnya Desa Nglawak masih marak judi remi. Bahkan, arena judi tersebut juga didatangi oleh pejudi dari luar kota dan omzetnya jutaan rupiah, sehingga sempat meresahkan masyarakat.
Berdasarkan info tersebut, petugas langsung melakukan serangkaian penyelidikan. Akhirnya, benar adanya bahwa di teras salah sebuah rumah milik warga setempat, petugas mendapati 3 orang sedang duduk melingkar dengan posisi bersila sedang membanting kartu remi. Setelah mengintai beberapa saat lamanya, akhirnya ketiga pelaku langsung diringkus dan selanjutnya digelandang ke Mapolres Nganjuk bersama barang bukti untuk proses hukum lebih lanjut.
Kasubbag Humas Polres Nganjuk, AKP Maksum mengatakan, saat ini ketiga orang pelaku masih mendekam di ruang tahanan untuk proses hukum lebih lanjut. “Pelaku masih menjalani penyidikan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” ujarnya. (jie/hms)
SHARE.

Sat Reskoba Polres Nganjuk Ringkus Pengedar Pil Setan Perusak Otak.

Nganjuk, : Tiga orang pengedar pil dobel L asal Desa Sendangbumen Kecamatan Berbek, Dar (24), Dap (24) dan Nar (42) harus meringkuk di ruang tahanan Mapolres Nganjuk, Rabu (10/8). Ketiganya diringkus Satreskoba Polres Nganjuk di tempat yang berbeda. Selain mengamankan ketiga pelaku, petugas juga mengamankan barang bukti berupa 55 butir pil dobel L dari tangan Dar, dan 53 butir pil dobel L dari tangan dap dan 45 butir serta uang tunai sebesar Rp 80 ribu dari tangan Nar. Hingga kini ketiganya masih menjalani pemeriksaan untuk pengembangan kasus.
Informasi yang dihimpun, ditangkapnya tiga pengedar pil koplo tersebut berawal saat Tim Opsnal Satreskoba Polres Nganjuk melakukan patroli rutin untuk memberantas peredaran narkotika dan obat-obatan. Saat itu petugas fokus di wilayah Kecamatan Nganjuk. Waktu melintas di depan Terminal Bus Nganjuk, petugas mencurigai sepasang muda mudi yang cakruk. Kecurigaan petugas lantaran dari gerak geriknya, para pemuda tersebut dalam keadaan fly. Selanjutnya, didatangilah pemuda pemudi tersebut untuk dilakukan penggeledahan.
Ternyata, dugaan petugas benar adanya karena salah satu dari keduanya membawa 2 pil dobel L yang disembunyikan di saku jaketnya. Saat diintrogasi, dia mengaku hanya sebagai pemakai, sedangkan barang haram itu didapatkan dari Dar. Mendapat keterangan, petugas langsung menggeledah Dar yang memang saat itu berada di lokasi.
Selanjutnya, petugas menggeledah Dar dan menemukan ditemukan 8 butir yang disimpan di bawah jok motornya dan 45 butir disimpan di kamar rumahnya. Setelah dicecar beberapa pertanyaan, akhirnya Dar mengaku jika pil perusak otak itu miliknya. Tidak ingin sendirian di dalam penjara, dia buka mulut jika barang itu dia dapatkan dari temannya satu desa, Dap.
Mendapat pengakuan dari Dar, petugas segera mencari keberadaan Dap. Akhirnya dia berhasil diringkus di rumahnya bersama barang bukti berupa 53 butir. Dia juga mengaku jika pil perusak otak itu didapatkan dari tetangganya, Nar. Petugas pun akhirnya mencari dan memburu Nar di rumahnya. Alhasil dia dapat diringkus bersama barang bukti berupa 45 butir pil dobel L dan uang tunai sebesar Rp 80 ribu. Ketiganya langsung dibawa ke Mapolres Nganjuk.
Kasubbag Humas Polres Nganjuk, AKP Maksum membenarkan pihaknya telah mengamankan 3 orang pelaku pengedar pil dobel L. Saat ini ketiganya masih menjalani pemeriksaan untuk pengembangan kasus. “Kasusnya masih dalam penyidikan,” ujarnya. (jie/hms)

Wawancara Khusus Kapolres Nganjuk AKBP Joko Sadono, S.H., S.I.K., M.H.


AKBP Joko Sadono, S.H., S.I.K, M.H., Bertugas di Nganjuk Serasa Pulang ke Kampung Halaman
Polres Nganjuk kini resmi memiliki kapolres baru, AKBP Joko Sadono namanya. Di hari-hari pertama tugasnya, Media Cetak Dan Elektronik berkesempatan melakukan bincang-bincang santai dengan perwira lulusan Akpol 1996 ini. Ditemui di ruang kerja barunya di Mapolres Nganjuk, 18 Agustus 2016, perwira 43 tahun ini menceritakan kesan dan persiapan awalnya menjalankan tugas sebagai komandan Korps Bhayangkara di Kota Angin, usai menjalankan tugas di tempat lama Polres Seluma, Bengkulu. Berikut petikan wawancaranya : 

Selamat siang Komandan. Bagaimana hari-hari pertama bertugas di Nganjuk?

Selamat siang. Saat ini saya sedang berkoordinasi dengan para perwira dan kasat di Polres Nganjuk untuk membahas agenda dan tugas. Saya juga sedang menyiapkan agenda pisah sambut dengan Kapolres lama besok (19 Agustus 2016).

Bagaimana kesan pertama Komandan ketika berada di Nganjuk?

Saya sebelumnya sering ke Nganjuk tapi hanya lewat saja, karena dilalui jalur Provinsi. Daerahnya tenang, tetapi dari segi personel lebih banyak dan lengkap dari tempat tugas saya sebelumnya di Polres Seluma, Bengkulu. Saya juga asalnya dari Jawa, orang tua dari Solo dan Kediri Mojoroto, dekat Nganjuk juga.

Wah sama dengan pulang kampung dong Ndan?

Ya memang sejak lulus Akpol, tahun 1996, saya lebih banyak mendapat tugas di luar Pulau Jawa, mulai dari Sulawesi, Kalimantan, dan terakhir di Polres Seluma Bengkulu, Sumatera. Sudah sekitar 20 tahun, baru sekarang ini saya bertugas di Jawa dan mendapat amanat menjadi Kapolres Nganjuk.   

 Apa hobi atau kegiatan favorit di luar tugas utama Komandan?

Saya suka olahraga bulutangkis, dan gemar latihan menembak

Keluarganya juga ikut diajak ke Nganjuk Ndan?

Ya istri dan satu putri saya juga ikut, sekarang sudah SMA dan akan bersekolah SMA Negeri 2 Nganjuk

Kalau boleh tahu Ndan, apa program prioritas selama mengemban tugas sebagai Kapolres Nganjuk?

Saya melanjutkan program-program yang sudah dimulai oleh Kapolres terdahulu, di samping juga menjalankan program prioritas yang diinstruksikan oleh Bapak Kapolri Jenderal Tito Karnavian

Apa contohnya?

Di Nganjuk, kasus-kasus kriminal dan kecelakaan lalu-lintas. Namun menurut saya  masih dalam batas wajar. Saya berencana mengedepankan langkah preemptif dan preventif atau pencegahan. Karena lebih baik mencegah dengan cara persuasif sebelum kejadian.

Langkah pencegahan itu apakah dengan sesering mungkin terjun ke lapangan?

Ya, tapi saya akan lebih mendorong peran Bhabinkamtibmas di setiap desa sebagai garda terdepan pengayom masyarakat. Menurut saya, Kapolres dan Kapolsek tidak perlu terkenal. Justru anggota Bhabinkamtibmas-lah yang harus mengenal dan dikenal baik oleh masyarakat di lingkungannya. Aktif dan tanggap di lingkungan masing-masing. Dengan begitu, maka kepercayaan masyarakat kepada polisi akan kuat.

Untuk penanganan kasus Korupsi Ndan. Di Nganjuk sebelumnya sering muncul kasus-kasus yang berhubungan dengan penyelewengan uang negara terutama APBD. Apakah jadi perhatian khusus?


Jika memang ada temuan tindak pidana korupsi, dan didukung hasil audit BPKP yang valid, pasti akan kami tindak tegas tanpa padang bulu. Itu prinsipnya.  Namun, sesuai arahan Bapak Presiden Jokowi, kami juga akan berkoordinasi dengan kejaksaan untuk mengupayakan pendampingan proyek-proyek yang bersumber dari APBD dan keuangan Negara lainnya. Tujuannya sama untuk pencegahan sebelum terjadi.

Terima kasih banyak Komandan sudah meluangkan waktunya. Selamat bertugas!

Terima kasih, sama-sama Mas, mohon support dan kerjasamanya 
(ab/hms)

Kamis, 11 Agustus 2016

Polisi Bawa Penderita Kelainan Kulit dan Hidrosifalus ke RSUD dr Soetomo

Nganjuk – Penderita kelainan kulit, Maya Dwi Wahyu, 13, dan Silvy Maulidia, 2, penderita Hidrosifalus akhirnya dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya, Selasa (09/08). Keberangkatan dua pasien tersebut ke Surabaya merupakan inisiatif Kapolsek Kertosono, Kompol Abraham Sissik yang mengantar mereka dan memastikan keduanya mendapat kamar rawat inap.

Kompol Abraham menjelaskan, program yang dilaksanakan Polsek Kertosono tidak lain hanya untuk peningkatan kepedulian terhadap masyarakat, terutama bagi yang tidak mampu dan membutuhkan uluran tangan. “Saya juga punya hati untuk meringankan penderitaan warga, di lingkungan tempat saya bekerja,” tutur Kapolsek yang baru menjabat itu.

Dijelaskan Kapolsek, kedua pasien tersebut diberangkatkan dari rumahnya masing-masing bersama warga Desa Nglawak Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk. Sesampainya di RSUD dr Soetomo, kedua pasien tersebut langsung mendapatkan penanganan oleh Dokter spesialis kulit dan anak.

Kompol Abraham mengatakan, saat ini dirinya juga sudah membuka Dompet Peduli Maya dan Pasien-Pasien Lain. Meski baru dibuka dua hari, jumlah dana yang terkumpul telah mencapai lebih dari Rp 1 juta. “Saya sendiri yang akan membiayai pengobatan dan operasinya. Jika ada yang membantu, kami persilakan,” imbuhnya.

Kompol Abraham menegaskan, pihaknya akan sangat serius menangani warga-warga yang kurang mampu, sesuai dengan instruksi Kapolres Naganjuk, AKBP M Darwis. Program yang telah sudah dijalankan sekitar dua bulan ini diakui telah mendapat respon positif dari warga, yakni dengan peduli sesama dan meringankan beban mereka yang membutuhkan bantuan.“Agar terjalin keharmonisan antara warga dan polisi,” pungkasnya.(Jati/hms)

Kena Penyakit Kulit Langka Menyerupai Sisik Ular, Siswi MTs di Kertosono Ini Tetap Semangat Sekolah


nganjuk
Maya, si gadis penderita penyakit kulit langka saat dikunjungi Kapolsek Kertosono Kompol Abraham, pada Selasa 26 Juli 2016 (matakamera.net)
Nganjuk -  Maya Dwi Wahyu, gadis 13 tahun yang merupakan siswi MTsN Nglawak, Kecamatan Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur, sejak kecil menderita penyakit kulit yang aneh dan langka. Gadis asal Dusun Glidah, Desa Gampeng, Kecamatan Ngluyu, Kabupaten Nganjuk ini memiliki kelainan kulit sejak 13 tahun lalu, di mana wujud kulit sekujur tubuhnya  mengelupas hingga menyerupai sisik ular. Tidak hanya itu, dari kulitnya kerap mengeluarkan nanah disertai bau tidak sedap. 

Namun demikian, kondisi itu ternyata tidak membuat Maya, panggilan akrab gadis ini minder atau malu berinteraksi dengan orang. Dia juga tetap bersemangat  belajar di sekolah. Putri pasangan Karman dan Sarinah ini diketahui merupakan siswa yang cukup rajin di sekolah. Meskipun kondisi belajarnya tidak duduk satu meja dengan siswa pada umumnya , Maya tidak berkecil hati. “Saya ingin sukses menjadi guru dan membanggakan orang tua,” ungkapnya penuh semangat.

Mohammad Ali Muhtar, salah satu guru MTsN tempat Maya bersekolah menjelaskan, awalnya sekolah memang sempat bimbang dengan kondisi penyakit gaid belia tersebut. Namun setelah dipastikan tidak menular, dia sendiri yang berusaha meyakinkan sekolah untuk bisa menerima siswa lulusan SDN Gampeng 2, Ngluyu itu."Penyakitnya tidak menular kok," ujar pria yang juga menjadi ayah asuh bagi Maya tersebut.

Kondisi keluarga Maya sendiri di Ngluyu pas-pasan, sehingga tidak mungkin membiayai pengobatan gadis itu. Muhtar mengaku, selama ini belum ada uluran tangan dan perhatian dari pemerintah setempat, termasuk untuk mengupayakan pengobatan agar Maya bisa sembuh dari penyakit tersebut. "Awal Lebaran lalu hanya dapat paket mie instan dari pondoknya," ujar Muhtar.

Kondisi itu belakangan ternyta mengetuk hati Kapolsek Kertosono Kompol Abraham. Pada Selasa 26 Juli 2016, dia pun terjun langsung untuk melihat kondisi Maya. Selain memberikan bantuan untuk keperluan sehari-hari dan sekolah Maya, sang kapolsek kemudian berjanji akan berkoordinasi dengan perangkat setempat agar siswi pemilik hobi membaca ini segera mendapatkan perhatian secara luas, terutama dari pemerintah melalui satkr terkait."Kita kordinasikan dengan pemerintah setempat agar ditindaklanjuti" pungkas mantan Kapolsek Warujayeng ini.(ro/ab/hms)

Kanit Sabhara Mendanpingi Mediasi SMK Kusuma Negara Dengan SMK PGRI Kertosono


Kapolsek Gondang Menghadiri Rapat Pembahasan PHBN


Pengamanan Gerak Jalan Tingkat SD / MI Se Kecamatan Prambon Nganjuk


Anggota Polsek Melaksanakan Pelayanan Kepada Masyarakat


AKBP Joko Sadono Siap Jadi Kapolres Nganjuk


Nganjuk – Dalam beberapa hari ke depan, jajaran kepolisian di Polres Nganjuk, Jawa Timur secara resmi akan memiliki pemimpin baru.  Yakni, setelah Kapolres Nganjuk yang lama Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Muhammad Darwis mendapat perintah tugas baru menjadi Kapolres Bogor Kota, Jawa Barat. Sebagai penggantinya, ditunjuklah seorang perwira menengah yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Seluma, Provinsi Bengkulu, bernama AKBP Joko Sadono. 

Sampai hari Jumat  5 Agustus 2016, AKBP Joko Sadono sudah selesai melakukan upacara serah terima jabatan (sertijab) dan perpisahan di tempat tugas lama Mapolres Seluma. Dengan kata lain, AKBP Joko kini sudah siap memegang tongkat komando Korps Bhayangkara di Kota Angin, serta tinggal menunggu waktu untuk proses upacara sertijab dengan AKBP Muhammad Darwis di Mapolda Jatim. Jika tidak ada perubahan, upacara akan berlangsung pada hari Selasa, 16 Agustus 2016. “Informasinya demikian. Sementara beliau (AKBP Joko, Red) sedang persiapan untuk tiba di Nganjuk,” papar Kasubbag Humas Polres Nganjuk AKP Maksum. 

informasi awal, tentang sepak terjang AKBP Joko Sadono di tempat tugas terdahulu. Rupanya dalam kurun 1 tahun dan 8 bulan masa tugasnya di Polres Seluma, AKBP Joko dikenal cukup berani mengusut kasus-kasus korupsi berbasis dana APBD hingga pengelolaan dana desa di Kabupaten Seluma. 

harian Rakyat Bengkulu pada 6 Juli 2016 menulis, bahwa tim Tipikor Polres Seluma di bawah komando AKBP Joko telah membongkar kasus korupsi proyek cetak sawah, yang dikerjakan oleh dua instansi gabungan di Pemkab Seluma dengan dana APBD 2013 sebesar Rp 1 milyar. Polisi telah menemukan bukti terjadinya kerugian negara dan telah mengantongi tersangka. 

Selain itu, Bengkulu Ekspres pada 10 Maret 2016 menulis, bahwa AKBP Joko juga getol mendalami laporan masyarakat seputar dugaan penyelewengan anggaran dana desa. Contohnya saat menerima laporan dugaan penggelembungan dana desa di Desa Lubuk Resam menyangkut pembangunan jalan sentra produksi sepanjang 150 meter dan pembangunan balai desa. Tak berlama-lama, AKBP Joko langsung menerjunkan tim penyidik ke lapangan untuk mendalami laporan tersebut. 

AKBP Joko juga dikenal punya minat tinggi dalam kegiatan sosial. Contohnya dengan program sumbangan Rp 1000 per anggota di Polres Seluma setiap hari Jumat, untuk membantu warga miskin. Program tersebut adalah cetusan dan ide dari Joko sendiri.(ab/hms)

Sat Reskrim Meringkus Tiga Pelaku Pemerasan


Tiga pelaku pemerasan saat diamankan di Polres Nganjuk.

Nganjuk -  Tim Buser Satreskrim Polres Nganjuk berhasil membekuk tiga pria pelaku pemerasan uang pada 8 Agustus 2016. Korbannya adalah Suyono, 52, warga Desa Pisang, Kecamatan Patianrowo, yang merupakan orangtua bernama Am, 18, dan Ni, 15. Kedua remaja itu pernah tersangkut kasus narkoba jenis dobel L pada awal tahun 2016 lalu, dan kini menjalani proses rehabilitasi.

Adapun ketiga pelaku bernama SHU, 54, warga Desa/Kecamatan Sawahan, SUP, 56, warga Desa Margopatut, Kecamatan Sawahan, dan BM, 57, warga Desa Nglawak, Kecamatan Kertosono. Ketiganya dibekuk polisi dibawah komando Kasatreskrim Polres Nganjuk AKP Pino Ary setelah sebelumnya mendapat laporan dari pihak korban. "Saat ini ketiga pelaku berikut seluruh barang  bukti sudah kami amankan," tutur AKP Pino.

Lebih lanjut Pino menjelaskan, bahwa kronologis kejadian pemerasan ini bermula ketika ketiga pelaku datang kerumah Suyono sekitar pukul 07.30, pada 7 Agustus 2016 lalu. Berbekal kartu pers abal-abal, ketiga pelaku memperdaya Suyono hingga terpaksa memberikan uang sebesar Rp 2 juta. Dalihnya, agar kasus narkoba yang pernah menimpa kedua anak Suyono bisa 'ditutup' rapat dan tidak disebarkan melalui media. "Saat itu tim kami sudah melakukan pengintaian, berdasarkan laporan awal dari pihak korban," lanjut Pino.

Usai menerima uang, ketiga pelaku lalu bergegas meninggalkan rumah Suyono dengan mobil Daihatsu Xenia AG 1586 VJ. Namun tak lama kemudian, di tengah mereka dihadang dan langsung ditangkap oleh tim resmob Polres Nganjuk. Ketiganya laangsung dibawa ke kantor BNNK Nganjuk untuk dilakukan tes urine. Dikarenakan, mereka dicurigai membawa barang bukti berupa pil dobel L yang sempat ditunjukan ke sekolah Ni. “Tak hanya kepada korban, mereka juga mengancam sekolah terkait kasus itu,” tambah Pino.

Sampai Selasa 9 Agustus 2016, Sumiran, Suparmin dan Budi sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Mereka dijerat pasal 335 KUHP dengan hukuman penjara maksimal satu tahun penjara, terkait tindak pidana pemeresan dan tindakan tidak menyenangkan. Tak hanya itu, penyidik Satreskrim juga mengamankan 16 butir pil dobel L. (ab/hms)