Kamis, 09 April 2015
propam polres nganjuk razia tempat hiburan malam sehubungan dengan pelaksanaan operasi simpatik
Dalam rangka menciptakan kamtibmas yang kondusif sehubungan dengan pelaksanaan Operasi Simpatik Semeru 2015, petugas dari Sipropam Polres Nganjuk melakukan razia disejumlah tempat hiburan malam di Wilayah Nganjuk. Adapun sasaran Operasi / Rasia adalah penyakit masyarakat seperti minuman keras dan masalah perdagangan manusia. Pada umumnya dalam hal perdagangan manusia dengan sasaran para wanita muda berparas ayu dengan modus mereka ditawari bekerja diluar negeri untuk bekerja disebuah perusahaan dengan iming-iming gaji yang cukup menjanjikan. Hanya saja, setelah para wanita muda tersebut terpikat dengan bujuk rayu bahkan rela menyerahkan sejumlah uang, namun ujung-ujungnya bukannya mendapatkan pekerjaan di perusahaan sesuai dengan janji yang ditawarkan, melainkan dipekerjakan di tempat hiburan malam. Modus perdagangan wanita tersebut bukan hal yang baru, sehingga dengan rasia ini minimal kami bisa ikut mencegah.
BINROHTAL ANGGOTA POLRES NGANJUK
Pada hari ini Kamis (09/04/2015), Sebagai bagian dari pembinaan rohani dan mental (Binrohtal), setelah melaksanakan apel pagi seluruh Anggota Polres Nganjuk yang beragama Islam melaksanakan Binrohtal di Aula Polres Nganjuk.
Giat Yasinan diikuti seluruh pejabat teras Polres Nganjuk dan Anggota Polri dan PNS Polri Polres Nganjuk. Yasinan adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap hari Kamis untuk membina rohani dan mental Anggota. Kegiatan Binrohtal diakhiri dengan pembacaan doa keselamatan bagi seluruh personil Polres Bondowoso.
Rabu, 08 April 2015
VIDCON SSDM DENGAN ANGGOTA POLWAN POLRES NGANJUK
Kepolisian Republik Indonesia secara resmi telah mengeluarkan izin penggunaan jilbab bagi anggota Polisi Wanita (Polwan). Ketentuan itu tertuang dalam Keputusan Kapolri Nomor: 245/III/2015 tanggal 25 Maret 2015, tentang perubahan atas sebagian surat keputusan Kapolri Nopol: SKEP/702/X/2005 tanggal 30 September 2006 tentang sebutan penggunaan pakaian dinas seragam Polri dan PNS Polri.
Pagi ini Rabu 8 April 2015 jam 08.00 Wib bertempat di ruang Rupatama Polres Nganjuk, Seluruh Anggota Polwan mengikuti giat Vidcon bersama SSDM Polri yaitu tentang Kep Kapolri Nomor: 245/III/2015 tanggal 25 Maret 2015, yaitu tentang perubahan atas sebagian surat keputusan Kapolri Nopol: SKEP/702/X/2005 tanggal 30 September 2006 tentang sebutan penggunaan pakaian dinas seragam Polri dan PNS Polri. Dimana sebelum dikeluarkannya Keputusan Kapolri Nomor: 245/III/2015 ini, penggunaan jilbab bagi Polwan sempat tertunda. Padahal, sebelumnya Kapolri Jenderal Sutarman saat itu sudah mempersilakan anggotanya untuk menggunakan jilbab. Tapi kemudian ada perintah untuk tidak menggunakan jilbab terlebih dahulu hingga keluar Perkap soal jilbab Polwan.
Pagi ini Rabu 8 April 2015 jam 08.00 Wib bertempat di ruang Rupatama Polres Nganjuk, Seluruh Anggota Polwan mengikuti giat Vidcon bersama SSDM Polri yaitu tentang Kep Kapolri Nomor: 245/III/2015 tanggal 25 Maret 2015, yaitu tentang perubahan atas sebagian surat keputusan Kapolri Nopol: SKEP/702/X/2005 tanggal 30 September 2006 tentang sebutan penggunaan pakaian dinas seragam Polri dan PNS Polri. Dimana sebelum dikeluarkannya Keputusan Kapolri Nomor: 245/III/2015 ini, penggunaan jilbab bagi Polwan sempat tertunda. Padahal, sebelumnya Kapolri Jenderal Sutarman saat itu sudah mempersilakan anggotanya untuk menggunakan jilbab. Tapi kemudian ada perintah untuk tidak menggunakan jilbab terlebih dahulu hingga keluar Perkap soal jilbab Polwan.
ANGGOTA POLRES NGANJUK LAKSANAKAN TEST PSIKOLOGI
Rabu 8 April
2015, Personil Polres Nganjuk melaksanakan Test Psikologi terhadap semua
personil terutama bagi personil yang memegang senjata api dinas, Wakapolres
Nganjuk Kompol Noor Gozali beserta Kabag Sumda Kompol Komariatun memantau
langsung pelaksanaan Test Psikologi yang dilaksanakan di Gedung STKIP Nganjuk.
Dalam giat
tersebut diperintahkan agar para personil wajib mengikuti test psikologi
terutama bagi personil yg memegang senpi karena dengan diadakanya tes tersebut
akan diketahui tentang kejiwaan dan psikilogis personil, apabila personil
dinyatakan tidak lulus mengikuti tes psikologi maka terhadap yang bersangkutan
tidak diperkenankan memegang senjata api dinas.
Langganan:
Postingan (Atom)