Jumat, 21 November 2014

Pemasok Pil Koplo Dibekuk

Nganjuk : Dua orang pemasok pil dobel L, SH (18) warga Desa Nglinggo Kecamatan Gondang dan NAR (34) warga Desa Tanjungkalang Kecamatan Ngronggot diringkus Satreskoba Polres Nganjuk bersama barang bukti berupa 9257 butir pil dobel L dan uang tunai Rp 50 ribu, Rabu (19/11) siang sekitar pukul 12.00.WIB. Penangkapan kedua pemasok ini setelah sebelumnya petugas membekuk dua orang pengedar, RSN (21) dan ABP (22) dengan barang bukti berupa 735 butir pil dobel L pada Senin (17/11) malam sekitar pukul 19.30.WIB yang lalu. "Keduanya kita tangkap di dua tempat yang berbeda setelah sebelumnya kami membekuk dua orang pengedarnya, saat diperiksa pelaku mengaku jika barang tersebut diperoleh dari SH, dan dia mengaku dapat barang dari NAR," terang Kasat Reskoba Polres Nganjuk, AKP Supriyadi saat pers rilis, Kamis (20/11).

Ditangkapnya dua orang pemasok pil dobel L tersebut, kata AKP Supriyadi, setelah pihaknya berhasil membekuk dua orang pengedar yang sebelumnya memang sudah diincar. Bahkan, pihaknya sudah lama mencari keberadaan kedua pelaku, RSN dan ABP. "Pertama kali yang kita tangkap adalah RSN, dia merupakan pemain lama," jelas Kasat Reskoba. Setelah RSN ditangkap, dia mengaku telah menitipkan sejumlah pil dobel L kepada ABP untuk diedarkan. Petugaspun bergerak mencari keberadaan ABP yang kala itu sedang melakukan transaksi dengan MO di salah sebuah gang Kelurahan Payaman Kecamatan Nganjuk. "ABP saat itu berkelit dan tidak mengakui perbuatannya, namun setelah kita temukan sembilan butir pil dobel L di sakunya, baru mengaku jika itu titipan RSN," imbuh mantan Kapolsek Gondang ini.

Selanjutnya, dua orang pengedar pil dobel L ini dijebloskan ke ruang tahanan Mapolres Nganjuk dan diperiksa secara terpisah. Setelah diintrogasi, RSN mengaku jika barang itu dibelinya dari SH. Maka bergeraklah petugas ke Desa Nglinggo Kecamatan Gondang untuk menjemput SH. Ternyata, SH tidak berada di rumahnya. "Dai kita bekuk di tempat cucian mobil Desa Malangsari Kecamatan Tanjunganom bersama barang bukti 253 butir pil dobel L," ujar AKP Supriyadi. Tidak ingin sendirian menginap di hotel prodeo milik Polres Nganjuk, saat diperiksa SH bernyanyi jika barang haram perusak otak ini dipasok oleh NAR (34) warga Dusun Plosoharjo Desa Tanjungkalang Kecamatan Ngronggot. Mendapat keterangan, petugas langsung meluncur dan meringkus NAR dirumahnya dengan barang bukti berupa 9004 butir pil dobel L dan uang tunai sebesar Rp 50 ribu. "Keempat tersangka akan kita jerat dengan pasal 196 ayat 2 UU RI No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara," pungkas AKP Supriyadi.

Kamis, 20 November 2014

Kenal Di Terminal, Motor Dibawa Kabur

Nganjuk; Mungkin ini bisa dijadikan pengalaman agar tidak mudah percaya dengan orang yang baru saja dikenal kalau tidak ingin seperti Ahmad Salam Slamet (35) warga Desa Lebanisuko Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik. Sepeda motor Honda Beat nopol W 4398 JM miliknya dibawa kabur oleh seseorang yang mengaku bernama A alias EE (32) warga Desa Lambangkuning Kecamatan Kertosono di sebuah warung kopi Desa setempat,  Minggu (16/11) sekitar pukul 03.30.WIB.

Kejadian berawal saat pertemuan korban dan pelaku di alon - alon Mojokerto, Sabtu (15/11) sekitar pukul 20.30.WIB yang lalu. Setelah ngobrol ngalor ngidul, kemudian korban diajak ke Kertosono oleh pelaku dengan mengendarai sepeda motor Honda Beat milik korban. Lima jam kemudian, sampailah keduanya di Kertosono. Selanjutnya, pelaku mengajak korban muter - muter keliling wilayah Kertosono hingga akhirnya diajak ngopi di warung kopi Jl. Mastrip Desa Lambangkuning. Waktu itu, keduanya nampak akrab bercanda gurau sambil makan. Usai makan, pelaku pinjam motor korban dengan alasan untuk membeli teh. Karena sudah percaya, maka korban pun tak curiga untuk meminjamkan sepeda motornya. Kemudian dibawalah sepeda motor itu oleh pelaku. Sedangkan korban menunggu di warung kopi. Setelah ditunggu beberapa jam tidak kembali, korban pun semakin resah. Apalagi nomor handphone korban juga tidak aktif. Yakin sepeda motornya telah diembat orang yang baru dikenalnya, kejadian ini oleh korban dilaporkan ke Polsek Kertosono. Kasubbag Humas Polres Nganjuk, AKP Bambang Sutikno membenarkan pihaknya menerima laporan itu. Saat ini kasusnya masih dalam penanganan petugas Polsek setempat. "Laporan sudah diterima, para saksi juga sudah kita mintai keterangan untuk bahan penyelidikan," terang AKP Bambang.

Balik Arah Dihantam Dari Belakang

Nganjuk : Kecelakaan maut terjadi di Jl.Panglima Sudirman barat Stadion Desa Pelem Kecamatan Kertosono, Senin (17/11) malam sekitar pukul 20.30.WIB. Sepeda motor Suzuki Bravo tanpa plat nomor yang dikendarai oleh Peltu A (31) anggota Koramil Lengkong ditabrak dari belakang saat balik arah oleh sepeda motor Honda Verza nopol AG 4204 XR yang dinaiki BH (21) berboncengan dengan AJ (17) pelajar asal Dusun Termas Desa Jekek Kecamatan Baron. Akibatnya, BH tewas di tempat kejadian dengan luka serius di bagian kepala.

Kecelakaan ini bermula saat sepeda motor yang dikendarai oleh Peltu A berjalan dari arah barat menuju ke timur. Sesampainya di barat stadion Kertosono, tiba - tiba balik arah tanpa melihat kendaraan lain. Saat kendaaraan berputar balik, dari arah barat muncul sepeda motor Honda Verza yang dikendarai korban meluncur dengan kecepatan tinggi.
Karena jarak terlalu dekat, tabrakan tidak bisa dihindarkan lagi. Kedua pengendara sepeda motor ini sama - sama terpelanting dan jatuh ke aspal. Namun naas bagi korban, dia mengalami patah tulang tangan dan kepalanya penyek ke kanan hingga tewas di tempat kejadian. Sedangkan Peltu A mengalami luka memar dengan telinga keluar darah. Sementara pelajar yang dibonceng hanya luka ringan.

Kejadian ini sempat memacetkan arus lalulintas Surabaya - Madiun dan mengagetkan warga sekitar. Selanjutnya warga memberikan pertolongan kepada semua korban. Warga lainnya melapor ke Polsek Kertosono dan diteruskan ke unit laka Satlantas Polres Nganjuk. Mendapat laporan, petugas langsung datang ke tempat kejadian untuk identifikasi dan olah TKP. Kemudian ketiga korban dibawa RSU Sumber Waras Kertosono untuk perawatan intensif. Untuk kepentingan penyelidikan, kedua sepeda motor diamankan di Polres Nganjuk.

Kasat Lantas Polres Nganjuk, AKP Bayu Prasetyo saat dikonfirmasi melalui Kanit Laka Ipda Rony Andreas membenarkan pihaknya menangani kecelakaan ini. "Ketiga korban kita larikan ke rumah sakit untuk perawatan intensif, sedangkan korban meninggal dunia sudah diambil keluarganya untuk dimakamkan, kedua kendaraan yang terlibat kita amankan sebagai barang bukti," terang Ipda Rony.

Pensiunan PNS Ditemukan Tewas Membusuk

Nganjuk : H (60) pensiunan pegawai  negeri sipil (PNS) ditemukan tewas mengenaskan dengan luka parah pada bagian kepala dan berbau busuk di dalam rumah kontrakannya, Desa Ngrengket Kecamatan Sukomoro, Senin (17/11). Tak ayal kejadian ini membuat heboh warga setempat dan dilaporkan ke Polsek Sukomoro.
Penemuat mayat seorang pensiunan ini bermula saat lingkungan sekitar korban mencium bau yang menyengat dari rumah korban yang beberapa hari kelihatan tertutup. Awalnya, para tetangga mengira jika bau tak sedap itu adalah bangkai binatang. Namun warga tidak menemukan keberadaan bangkai binatang itu.
Ternyata, bau busuk itu sumbernya dari rumah kontrakan korban yang tertutup. Curiga dengan keadaan, warga yang penasaran kemudian melaporkan kejadian ini ke aparat Desa setempat. Mendapat laporan, pamong setempat langsung mendatangi rumah korban dan bersama warga didobraklah pintu rumah kontrakan korban.
Begitu pintu terbuka, bau busuk semakin menyengat keluar dari salah satu kamar di rumah itu. Wargapun ramai - ramai melihat salah satu kamar sumber bau tak sedap itu. Namun betapa terkejutnya warga, ternyata aroma busuk itu datangnya dari jasad korban yang terbaring di tempat tidur. Selanjutnya, penemuan mayat ini dilaporkan ke Polsek Sukomoro.
Mendapat laporan, petugas segera datang ke lokasi kejadian untuk olah TKP dan identifikasi. Selanjutnya, jasad korban melihat korban dengan luka di kepala dan mengeluarkan darah ini dievakuasi ke RSUD Nganjuk untuk dilakukan visum et repertum agar diketahui penyebab kematiannya. Kapolsek Sukomoro, AKP Sugeng Suhariyono saat dikonfirmasi mengatakan jika pihaknya sampai saat ini masih melakukan penyelidikan sambil menunggu hasil visum. ”Kami masih meminta keterangan dari sejumlah saksi untuk bahan penyelidikan,” terangnya.

Ditinggal Kerja, Motor Amblas

Nganjuk : Dengan membawa barang bukti foto copy BPKB dan STNK, Muhadib (32) Warga Dusun/Desa Bantengan Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun mendatangi Mapolsekta Wilangan. Melaporkan telah kehilangan sepeda motor Kawasaki Kaze nopol AE 5705 FG saat diparkir di pinggir jalan Dusun Awar - Awar Desa Mancon Kecamatan Wilangan. Sampai saat ini kasusnya masih dalam penyelidikan.

Kejadian bermula saat korban berangkat dari rumah dengan mengendarai sepeda motor Kawasaki rakitan tahun 1996. Sesampainya di Dusun Awar - Awar Desa Mancon Kecamatan Wilangan, dia parkir sepeda motornya di pinggir jalan dan ditinggal bekerja, Senin (17/11) sekitar pukul 07.30.WIB.

Selanjutnya, korban bersama teman - tamannya masuk kerja. Saat ditinggal, sepeda motornya sudah dikunci stang dan STNK tersimpan di dalam dompetnya. Siang harinya sekitar pukul 12.00.WIB, korban istirahat kerja dan berniat beli makan. Namun betapa kagetnya, saat akan mengambil sepeda motor, ternyata sudah tidak ada di tempatnya semula. Dicarilah sepeda motornya itu dengan menanyakannya kepada teman - teman kerja. Akan tetapi semua temannya tidak ada yang tahu keberadaan motornya. Dicari kemana - mana tidak ketemu dan yakin sepeda motornya amblas dicuri orang, akhirnya kejadian ini dilaporkan ke Polsek Wilangan.

Cipta Kondisi, Sita Puluhan Botol Miras

Nganjuk, 19/11 - Kepolisian Resor Nganjuk, dalam kurun waktu 1X24 Jam menyita 32 botol berisi minuman keras jenis arak jawa dari sejumlah warung penjual minuman keras. Kasubbag Humas Polres Nganjuk AKP Bambang Sutikno, SH, Rabu, mengatakan sejumlah minuman keras jenis arak jawa disita dari empat lokasi, yakni Tanjunganon, Pace, Wilangan, dan Jatikalen. "Minuman keras jenis arak jawa tersebut kami amankan dalam operasi cipta kondisi. Ada delapan penjual yang menjadi tersangka, yakni Suryadi, 46th, Warga Ds. Kedungrejo Kec. Tanjunganom Nganjuk, Eko K, 51th, Warga Ds. Kedungrejo Kec. Tanjunganom Nganjuk, Triyanto, 44th, Warga Ds. Kedungrejo Kec. Tanjunganom Nganjuk, Supiningsih, 49th, Warga Ds. Kedungrejo Kec. Tanjunganom Nganjuk, Rofiah, 37th, Warga Ds. Plosoharjo Kec. Pace Kab. Nganjuk, Salamin, 35th, Warga Ds. Sukoharjo Kec. Wilangan Kab. Nganjuk, Yono, 52th, Warga Ds. Ngadipiro Kec. Wilangan Kab. Nganjuk, dan Sutrisno, 40th, Warga Dsn. Seloguno Ds. Perniong Kec. Jatikalen Kab. Nganjuk. Minuman keras jenis arak jawa tersebut paling banyak disita dari Kec. Tanjunganom dan Kec. Wilangan. Kasubbag Humas menuturkan "Kami akan terus melakukan operasi minuman keras di daerah-daerah yang menjadi sentra peredaran barang haram tersebut”.

Selasa, 18 November 2014

Dua Pengedar Pil Haram Diringkus

Nganjuk - Satuan Reserse Narkoba Polres Nganjuk berhasil menangkap 2 orang pengedar pil jenis dobel L di 2 lokasi sekaligus, Senin (17/11). Dari penangkapan kedua pengedar tersebut, polisi berhasil menyita barang bukti pil dobel L sebanyak 735 butir. Pengedar dobel itu bernama RSN (21) warga Ds. Banjarejo Kec. Rejoso Kab. Nganjuk. RSN ditangkap saat berada di Jl. Mastrip Kel. Ganung Kidul Kec./Kab. Nganjuk sekitar pukul 19.30 wib. Dari tersangka RSN, polisi mengamankan 726 butir pil dobel L. Sedangkan tersangka lain, ABP (22), warga Kel. Mangundikaran Kec./Kab. Nganjuk. ABP diringkus berselang 4 jam setelah penangkapan RSN. Dari tangan ABP, Polisi mengamankan 9 butir pil dobel L.
 
Sasaran mereka adalah kalangan pelajar di Wilayah Nganjuk. Mereka mengaku menjual pil dobel L dengan harga Rp 10.000 per paket yang berisi 10 butir. Kasat Reskoba Polres Nganjuk, AKP Supriadi, SH. mengatakan, pihaknya kini masih melakukan pengembangan terhadap kedua pelaku. “Kami masih melakukan pengembangan terhadap kedua pelaku guna mengejar bandar yang memasok barang haram kepada mereka. Kedua tersangka dan barang bukti selanjutnya dibawa ke Mapolres Nganjuk untuk dilakukan penyidikan. Lebih lanjut, AKP Supriadi, SH. mengatakan pihaknya akan terus melakukan pemberantasan pengedaran narkoba di wilayah Nganjuk hingga Nganjuk bebas narkoba.

Senin, 17 November 2014

Yamaha Vixion Kontra Dengan Pejalan Kaki

Kecelakaan lalu lintas antara Yamaha Vixion AG 4795 XY dengan pejalan kaki, Minggu (16/11) sekira pukul 10.30 wib dijalan umum masuk Desa Wates Kec. Baron Kab. Nganjuk. Akibat kecelakaan tersebut seorang pejalan kaki meninggal dunia, dan 1 orang luka berat dengan kerugian Rp. 250ribu. Korban meninggal adalah K, 70th, warga Ds. Wates Kec. Baron Kab. Nganjuk yang meninggal langsung ditempat kejadian perkara. Sedangkan pengendara Yamaha Vixion AG 4795 XY, WB, 23th, warga Dsn. Takat Ds. Kampungbaru Kec. Tanjunganom Kab. Nganjuk, dirawat di RSUD Kertosono.
Kronologi kejadian, Yamaha Vixion AG 4795 XY yang dikendarai WB, 23th, berjalan dari arah selatan ke utara diperkirakan melaju dengan kecepatan sedang, saat sampai ditempat kejadian tepatnya jalan umum masuk Desa Wates Kec. Baron Kab. Nganjuk, ada pejalan kaki K yang menyeberang jalan dari arah barat ke timur, karena jarak sudah demikian dekat dan pengendara Yamaha Vixion tidak bias menghindari lagi sehingga terjadi laka lantas jalan dan menimbulkan korban meninggal dunia di tempat kejadian perkara, selanjutnya korban dibawa ke RSUD Kertosono dan dimintaka Ver.

Jumat, 14 November 2014

Lengah, Motor di Gondol Maling

Nganjuk  - Nahas nasib Retno Astuti (40), warga Ds. Jatirejo Kec. Loceret Kab. Nganjuk, lantaran dirinya harus kehilangan Sepeda motor Suzuki Satria Fu miliknya dengan nopol  AG 5208 XX. Sepeda motor yang senantiasa menunjang kegiatan sehari-hari tersebut raib digondol maling saat diparkir di depan rumah oleh anaknya (Luki, 16th ) pada hari Kamis (13/11) sore. "Kejadian sekitar pukul 18.00 WIB. Ketika sepeda motor diparkir didepan rumah oleh Luki anak korban," ungkap Kasubag Humas Polres Nganjuk AKP Bambang Sutikno, S.H, Kamis (13/11).

Kasubag Humas mengungkapkan, peristiwa itu bermula ketika anak korban baru datang sekira pukul 18.00 wib dan memarkir sepeda motor didepan rumah dan ditinggal masuk selanjutnya sekira pukul 18.45 wib saat korban keluar rumah alangkah terkejutnya melihat sepeda motor sudah tidak ada di parkiran depan rumah. Korban yang panik kemudian mencari tahu disekitar rumah namun tidak menemukan hasil, dengan adanya kejadian tersebut korban langsung melapor ke Polsek Loceret guna proses lebih lanjut. Dan korban menderita kerugian sekitar Rp 20 juta," terang Kasubag Humas AKP Bambang.

Kamis, 13 November 2014

Pohon Randu Ditebang, Tetangga Dibacok Kapak

Nganjuk : Dengan kepala masih dibalut perban, S (57) warga Desa Bangsri Kecamatan Kertosono mendatangi Mapolsek Kertosono. Dia melapor telah dibacok dengan kapak sebanyak 2 kali oleh W (40), tetangganya. Akibatnya, dia mengalami luka robek dan bengkak pada kepala belakang sebelah kiri. Kini kasusnya masih dalam penyelidikan petugas Polsek Kertosono, Rabu (12/11)

Peristiwa itu berawal dari pertengkaran hebat antara korban dengan terlapor. Saat itu terlapor marah karena pohon randu yang berada di perbatasan pekarangan rumah ditebang dan kayunya dijual korban. Maka cek - cok mulut tidak bisa dihindarkan lagi, Selasa (11/11) siang sekitar pukul 12.00.WIB. Mungkin saking emosinya tidak bisa dibendung lagi, tiba - tiba terlapor mengeluarkan kapak dari sarungnya dan membacok kepala bagian belakang sebelah kiri pelapor sebanyak 2 kali. Akibatnya pelapor mengalami luka robek dan bengkak pada kepala belakang bagian kiri. Merasa pusing dan kepala berlumuran darah, pelapor lari menyelamatkan diri ke belakang rumah sambil berteriak keras Teriakan korban didengar oleh anaknya, Yuli Dwi Tias Astuti (27) dan Gatot Santoso (32), menantunya. Selanjutnya oleh keduanya, korban diselamatkan dan dibawa ke RSUD Kertosono. Sedangkan telapor pergi ambil langkah seribu hingga tidak diketahui di mana rimbanya. Akhirnya kasus ini dilaporkan ke Polsek Kertosono untuk proses hukum lebih lanjut. Mendapat laporan, petugas langsung mendatangi tempat kejadian perkara untuk olah TKP. Untuk kepentingan penyelidikan, petugas mengamankan barang bukti berupa sarung kapak yang terbuat dari kain warna coklat muda dan hitam selain hasil visum et repertum yang dikeluarkan oleh RSUD Kertosono. Sedangkan pelaku sampai saat ini belum diketahui keberadaannya.

Kasubbag Humas Polres Nganjuk, AKP Bambang Sutikno membenarkan pihaknya menerima laporan itu. Kini kasusnya dalam penanganan petugas Polsek Kertosono. "Laporan sudah diterima, para saksi juga sudah dimintai keterangan dan kasusnya masih dalam penyelidikan," terang AKP Bambang.

Protes Arisan Kena Tamparan

Nganjuk : Gara - gara protes arisan yang dirasa ada permainan, M (53) seorang guru warga Jl. Diponegoro RT.05/02 Kelurahan Ganung Kidul Kecamatan Nganjuk harus menerima tamparan dari S (40) pedagang yang mangkal di dalam terminal bus Nganjuk. Tidak terima atas ulah salah satu pengurus arisan yang membuat pergelangan tangan kanannya bengkak, akhirnya kejadian ini dilaporkan ke Polres Nganjuk, Selasa (11/11) sekira pukul 13.50.WIB.

Kejadian ini berawal dari kegiatan arisan yang diikuti oleh para pedagang di terminal bus Nganjuk. Pada mulanya arisan ini berjalan dengan tertib dan lancar. Namun akhir - akhir ini yang menang arisan selalu keluarga salah seorang pengurus. Sehingga hal ini menjadi tanda tanya besar di hati korban dan diduga arisan ini memang sengaja diatur untuk memenangkan keluarga seseorang tersebut. Mengetahui ada kejanggalan, korban melakukan protes pada S yang juga salah satu pengurus arisan. Lantas korban mendatangi pelaku di tempatnya berjualan, yaitu terminal bus Nganjuk. Ternyata kedatangan korban disambut cek - cok oleh pelaku. Bahkan korban ditunjuk - tunjuk di bagian dahinya. Bukan hanya itu, sebuah tamparan keras yang dilakukan oleh pelaku juga mendarat satu kali di bagian pipi kiri korban.

Mengetehui ada dua perempuan bertengkar, datanglah salah satu pedagang, H (50) yang berniat untuk melerai keduanya. Nah, pada saat dilerai dan dipisah oleh H, korban jatuh ke belakang. Waktu jatuh, korban berusaha menahan tubuhnya dengan tangan kirinya. Akibatnya, korban mengalami luka bengkak pada pergelangan tangan kiri. Akhirnya kejadian ini dilaporkan ke Polres Nganjuk.

Kasubbag Humas Polres Nganjuk, AKP Bambang Sutikno membenarkan pihaknya menerima laporan itu. Kini kasusnya masih dalam penyelidikan. "Laporan sudah diterima, para saksi juga sudah kita mintai keterangan untuk bahan penyelidikan, sampai saat ini pelaku dinyatakan buron," terang AKP Bambang.

Diduga Tenggak Racun Tikus, Pemilik Kios Bakso Tergelak di Lantai

Nganjuk: B (52) pemilik kios bakso di Jl.Dermojoyo Kelurahan Payaman Kecamatan Nganjuk ditemukan istrinya dalam keadaan kejang - kejang di lantai kios. Di sebelahnya, ada sebuah gelas berbau racun tikus dan beberapa buku primbon serta secarik kertas yang berisi surat wasiat. Kejadian yang sempat menggemparkan warga sekitar ini akhirnya bisa teratasi setelah petugas Polsekta Nganjuk mengevakuasinya ke Rumah Sakit Islam Nganjuk, Senin (10/11) sekitar pukul 06.00.WIB.

Kapolsekta Nganjuk, Kompol Damin saat dikonfirmasi melalui Kanit Reskrim AKP Sumiati membenarkan pihaknya telah menangani kasus percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh seorang pemilik kios bakso. "Dari hasil pemeriksaan, diduga korban telah meminum serbuk racun tikus dicampur air putih, saat ini korban masih dirawat di ruang IGD RSI Nganjuk," terang AKP Sumiati.

Kejadian ini kali pertama diketahui oleh istrinya saat akan membuka kios bakso. Waktu itu, sang istri sedang sibuk memasak di dapur. Sehingga dia tidak mengetahui jika suaminya nekat ingin bunuh diri. "Kelihatannya ada masalah keluarga hingga membuat korban depresi dan ingin mengakhiri hidupnya," jelas AKP Sumiati.

Sampai saat ini, korban masih terbaring lemas di RSI Nganjuk. Beruntung saat minum racun tikus keburu ketahuan istrinya. Mendapati suaminya tergeletak dengan mulut berbusa, istri korban berteriak histeris hingga mengagetkan warga sekitar. Selanjutnya oleh warga, kejadian ini dilaporkan ke Polsekta Nganjuk. "Sejauh ini kami belum mengetahui secara pasti motif dari percobaan bunuh diri yang dilakukan korban," kata AKP Sumiati.

Anak Tangga Patah, Tewas Tercebur Sumur

Nganjuk : Dusun Gilis Desa Macanan Kecamatan Loceret gempar. Pasalnya, salah seorang warga Dusun Sumber klampok desa setempat, Paeran (55) tewas mengenaskan terjatuh dari tangga saat menguras sumur milik anaknya, Rujiati (32), Minggu (9/11) sekitar pukul 15.00.WIB. Kejadian ini kali pertama diketahui oleh kedua tukang batu, Maiman (40) warga Dusun Jati Desa Bajulan Kecamatan Loceret dan Toni Harianto (16) warga setempat, teman korban saat sama - sama menguras sumur yang baru saja dibuat.

Kejadian itu bermula saat Rujiati membuat sumur baru lantaran sumur yang lama sumber airnya tidak memancar. Karena sumur yang baru dibuat ini airnya masih keruh, maka dikuraslah airnya. Karena saat itu bapaknya ikut membuat sumur, maka dikuraslah air yang keruh itu dengan menggunakan pompa air listrik. Setelah air dalam sumur terkuras habis, korban berencana turun ke dalam sumur untuk mengambil timba air yang tertinggal. Untuk bisa turun ke dasar sumur, maka dipasanglah tangga yang terbuat dari kayu jati dengan anak tangga terbuat dari bambu. Selanjutnya korban turun ke sumur dengan menapaki anak tangga. Namun sial bagi korban, ketika menapaki anak tangga, tiba - tiba salah satu anak tangga yang terbuat dari potongan bambu ini patah. Tak pelak korban terpelanting jatuh ke dalam sumur sedalam 4 meter. Kepala belakangnya robek akibat membentur dinding sumur. Punggung dan pinggang kirinya mengalami luka lecet. Akibatnya, korban tewas seketika.

Kedua orang teman korban yang melihat kejadian ini langsung berteriak histeris hingga mengundang perhatian warga untuk melihat kejadian ini. Warga lainnya melapor kepada perangkat desa setempat dan diteruskan ke Polsek Loceret. Mendapat laporan, petugas segera meluncur ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan identifikasi. Akhirnya jasad korban dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk dimintakan visum. Kasubbag Humas Polres Nganjuk, AKP Bambang Sutikno membenarkan pihaknya menerima laporan itu. Kini kasusnya dalam penanganan Polsek Loceret. "Jasad korban langsung diminta keluarganya untuk dimakamkan, menurut hasil visum, tidak ditemukan tanda - tanda penganiayaan pada tubuh korban," terang AKP Bambang.

Ditinggal Tidur Siang, Motor Amblas

Nganjuk : Dengan membawa barang bukti foto copy BPKB dan STNK, Sandi Sani Prasetyo (32) warga Kelurahan Kedondong Kecamatan Bagor mendatangi Mapolsekta Nganjuk. Dia melapor telah kehilangan sepeda motor Honda Beat hitam nopol AG 4506 XE saat diparkir di dekat warung mertuanya Jl. Jaksa Agung Suprapto no.4 Kelurahan Kauman Kecamatan Nganjuk. Sampai saat ini kasusnya masih dalam penyelidikan petugas Polsek setempat, Selasa (11/11).

Kejadian pencurian kendaraan bermotor itu bermula saat korban bersama istrinya menjemput anaknya yang sedang kursus belajar dengan mengendarai sepeda motor Honda Beat rakitan tahun 2011. Sepulang dari menjemput anaknya, korban mampir ke rumah mertuanya di Kelurahan Kauman Kecamatan Nganjuk, Sabtu (8/11) sekitar pukul 14.30.WIB.

Sesampainya di rumah mertua, dia parkir sepeda motornya di pinggir jalan dekat rumah familinya menghadap ke barat. Namun saat diparkir, korban lupa untuk mengunci ganda. Selanjutnya, kunci kontak tersebut diletakkan di meja warung yang saat itu, Sutiningsih (54) mertuanya tidur di ranjang dekat meja.

Setelah meletakkan kunci, korban langsung merebahkan tubuhnya di warung sebelah barat. Sedangkan istrinya, Atik Susanti (27) dan anaknya tidur siang di dalam rumah. Ketika sudah tidur pulas selama hampir 2 jam, tiba - tiba korban dibangunkan oleh kerabatnya, Joni Eko S (29) dan menanyakan sepeda motor korban kok tidak ada di depan.

Kemudian keduanya keluar warung untuk melihat sepeda motor yang semula diparkir di pinggir jalan. Namun betapa kaget hati korban, sebab sepeda motornya raib dari tempatnya semula. Lantas korban kembali masuk ke dalam warung, ternyata kunci kontak yang ditaruh di meja juga tidak ada. Dicari kesana kemari tidak ketemu, akhirnya kejadian ini oleh korban dilaporkan ke Polsekta Nganjuk.

Kasubbag Humas Polres Nganjuk, AKP Bambang Sutikno membenarkan pihaknya menerima laporan itu. Saat ini kasusnya masih dalam penyelidikan petugas Polsek setempat. "Laporan sudah diterima, para saksi juga sudah kita mintai keterangan dan kasusnya masih dalam penyelidikan, akibat dari kejadian ini, korban menderita kerugian sekitar Rp 9 juta," terang AKP Bambang

Rabu, 12 November 2014

Pengarahan Kapolres Nganjuk

Kapolres Nganjuk AKBP Muh. Anwar Nasir, S.I.K, memberikan pengarahan kepada pengurus dan calon warga PSHT. Pada acara pengesahan warga baru PSHT Senin 10 Nopember 2014 Pukul 21.00 wib. di Gedung Juang 45 Nganjuk Jalan Dokter Sutomo Kec./Kab. Nganjuk untuk pengamanan kegiatan pengesahan warga PSHT kapolres menerjunkan 350 Personel dan ditambah 60 personil anggota TNI dari Kodim 8010 Nganjuk.

Antisipasi Bentrok, Polisi Jaga Jalan Protokol

Nganjuk : Dua hari, jalan-jalan utama di sekitar Nganjuk mendadak dipenuhi ratusan aparat TNI-POLRI. Dibekali persenjataan lengkap sebagai pagar betis di titik-titik vital di jalan raya. Pengamanan ketat ini dilakukan bertepatan dengan pengesahan warga PSH Teratai, sejak Senin (10/11) sampai selasa (11/11) pukul 16.00 wib. Hingga pagi hari, dikawasan diperempatan terminal lama Nganjuk, puluhan anggota Polisi bersama anggota TNI disiagaakan di salah satu sudut jalan. Kabag Ops Polres Nganjuk Kompol Edy Santoso mengatakan, pihaknya mengerahkan 350 personil gabungan anggota Polres Nganjuk dan jajaran Polsek, untuk mengamankan agenda tahunan salah satu peruruan PSHT. Dari jumlah anggota Polri itu masih ditambah dengan 60 personil TNI dari Kodim 0810 Nganjuk. Selain pengamanan ketat disimpul jalan raya yang rawan, Kabag Ops juga menerapkan pengamanan berlapis di sekitar lokasi utama acara pengesahan, di komlpeks Gedung Juang 45 Nganjuk. Selain melarang perserta berkonvoi, pihaknya juga membatasi jumlah peserta hanya untuk pengurus dan anggota perguruan yang memang mengikuti acara pengesahan. Aturan ketat ini sebenarnya usulan petinggi perguruan sendiri, lalu kami tindak lanjuti dilapangan.